Selasa, 25 Desember 2012

PENGKODEAN DATA



Jenis Kode Data
*      ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
·         Merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol yang lebih bersifat universal.
·         ASCII memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111.
·         Kode ini menggunakan tujuh bit untuk operasinya, sedangkan bit kedelapan dapat ditambahkan untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.

*      Sandi Baudot Code (CCITT alphabet No.2 / Telex Code)
·         Terdiri dari 5 bit
·         Terdapat 32 macam simbol
·         Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu :
o   LETTERS (11111)
o   FIGURES (11011)
·         Tiap karakter terdiri dari 1 bit awal, 5 bit data, dan 1 bit akhir.

*      Sandi 4 atau 8
·         Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”.
·         Hanya 70 karakter yang dapat diberi sandi .

*      BCD (Binary Coded Decimal)
·         Merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja -> 0 - 9.
·         BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit sehingga menimbulkan 16 kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh.
·         Ada 5 jenis kode BCD :
o   Kode 8421
o   Kode 5421
o   Kode 2421
o   Kode Excess-3
o   Kode 2 of 5

*      Gray Code
·         Digunakan dalam peng-kodean posisi sudut dari peralatan yang bergerak secara berputar .
·         terdiri dari 4 bit biner, dengan 16 kombinasi untuk total putaran 360°.
·         Masing-masing kode digunakan untuk perbedaan sudut 22,5° (= 360°/16) 

*      Hamming Code
·         Dikenalkan oleh Richard Hamming (1950) sebagai Kode tunggal pengoreksi kesalahan (single error-correcting code).
·         Dikenal pula sebagai parity code .
·         Bit penge-cek tambahan diberikan pada bit-bit informasi sebelum ditransmisikan, sedangkan pada sisi penerima dilakukan penge-cekan dengan algoritma yang sama dengan pembangkitan bit penge-cek tambahan .

*      EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) 
·         Terdiri dari kombinasi 8 bit yang mewakili karakter sebanyak 256 kombinasi karakter.
·         Kode ini merupakan pengembangan dari kode 6-bit yang dipakai untuk kartu berlubang (punched card) pada komputer IBM antara akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an. 

Teknik Pengkodean
Ada empat kombinasi hubungan data dan sinyal, yaitu:
  • Data digital, sinyal digital
·         Data digital -> data yang memiliki deretan data yang memiliki ciri-ciri tersendiri.
·         Sinyal digital merupakan deretan pulsa voltase terputus-putus yang berlainan dan masing-masing memiliki ciri tersendiri.

  • Data digital, sinyal analog
·         Amplitude-shift keying (ASK)
o   Modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu
·         Frequency-shift keying (FSK)
o   sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu, sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda.
·         Phase-shift keying (PSK)
o   sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa tertentu pula, dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa yang berbeda.

  • Data analog, sinyal digital 
            - transformasi data analog ke sinyal digital dikenal sebagai proses digitalisasi
            - tiga hal yang paling umum terjadi setelah proses digitalisasi :
  •   data digital dapat ditransmisi menggunakan NRZ-L
  • data digital dapat di-encode sebagai sinyal digital memakai kode selain NRZ-L dengan demikian, diperlukan step tambahan
  •  Data digital dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu teknik Modulasi.

 Dua teknik yang digunakan
a. Pulse Code Modulation (Modulasi Kode Pulsa)
b. Delta Code Modulation. (Modulasi Kode Delta)

  • Data analog, sinyal analog
·        Modulasi didefinisikan sebagai proses menggabungkan suatu sinyal input dengan sinyal pembawa frekuensi agar menghasilkan sebuah sinyal yang baru.
·        Dua alasan dasar dari proses modulasi :
o   Diperlukan frekuensi yang tinggi untuk transmisi yang efektif; untuk transmisi unguided (tidak dituntun), hal tersebut tidak mungkin untuk men-transmisi sinyal-sinyal baseband
o   Antena-antena yang diperlukan akan menjadi beberapa kilometer diameternya. modulasi mendukung frequency-division multiplexing


4 komentar: